Parameter
Kualitas Air
3.1 Parameter Fisika
a) Kecerahan
Kecerahan adalah parameter fisika yang
erat kaitannya dengan proses fotosintesis pada suatu ekosistem perairan.
Kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh kedalam
Perairan.. Begitu pula sebaliknya(Erikarianto,2008).
Menurut Kordi dan Andi (2009), kecerahan adalah sebagian cahaya yang diteruskan
kedalam air dan dinyetakan dalam (%). Kemampuan cahaya matahari untuk tembus
sampai kedasar perairan dipengaruhi oleh kekeruhan (turbidity) air. Dengan
mengetahui kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai dimana masih
ada kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan manakah
yang tidak keruh, yang agak keruh, dan yang paling keruh. Air yang tidak
terlampau keruh dan tidak pula terlampau jernih, baik untuk kehidupan ikan dan
udang budidaya.
b) Suhu
Menurut Nontji (1987), suhu air
merupakan faktor yang banyak mendapat perhatian dalam pengkajian- pengkajian
kaelautan. Data suhu air dapat dimanfaatkan bukan saja untuk mempelajari gejala-gejala
fisika didalam laut, tetapi juga dengan kaitannya kehidupan hewan atau
tumbuhan. Bahkan dapat juga dimanfaatkan untuk pengkajian meteorologi. Suhu air
dipermukaan dipengaruhi oleh kondisi meteorologi. Faktor- faktor metereolohi
yang berperan disini adalah curah hujan, penguapan, kelembaban udara, suhu
udara, kecepatan angin, dan radiasi matahari.
Parameter Kimia
a) pH
Menurut Andayani(2005), pH adalah
cerminan derajat keasaman yang diukur dari jumlah ion hidrogen menggunakan
rumus pH = -log (H+). Air murni terdiri dari ion H+dan OH- dalam jumlah berimbang hingga Ph air murni biasa 7. Makin banyak banyak
ion OH+ dalam cairan makin rendah ion H+ dan makin
tinggi pH. Cairan demikian disebut cairan alkalis. Sebaliknya, makin banyak H+ makin rendah PH dan cairan tersebut bersifat masam. Ph antara 7 – 9 sangat
memadai kehidupan bagi air tambak. Namun, pada keadaan tertantu, dimana air
dasar tambak memiliki potensi keasaman, pH air dapat turun hingga mencapai 4.
pH air mempengaruhi tangkat kesuburan perairan karena mempengaruhi kehidupan
jasad renik. Perairan asam akan kurang produktif, malah dapat membunuh hewan
budidaya. Pada pH rendah( keasaman tinggi), kandungan oksigan terlarut
akan berkurang, sebagai akibatnya konsumsi oksigen menurun, aktivitas naik dan
selera makan akan berkurang. Hal ini sebaliknya terjadi pada suasana basa. Atas
dasar ini, maka usaha budidaya perairan akan berhasil baik dalam air dengan pH
6,5 – 9.0 dan kisaran optimal adalah ph 7,5 – 8,7
Tidak ada komentar :
Posting Komentar